Monthly Archives: Maret 2012
Film Sedih Malah Bikin Kita Bahagia
Film yang membuat berlinang air mata seperti “Titanic” berakhir dengan sedih namun film itu sangat populer. Kini para ahli telah menemukan penyebabnya. Peneliti Universitas Negeri Ohio mengungkapkan menonton film tragedi menyebabkan orang membayangkan tentang hubungan mereka dengan orang-orang dekat, dan pada prosesnya hal ini dapat meningkatkan kebahagiaan.
Kepala penelitian itu, Silvia Knobloch-Westerwick mengatakan, “Cerita tragis sering fokus pada tema cinta abadi. Hal itu membuat penonton mengingat orang yang mereka cintai dan bersyukur.” Kunci kebahagiaan adalah dengan menjadikan film itu sebagai refleksi dalam hubungan kita dengan orang-orang terdekat.Semakin banyak kita melakukan itu, kita akan semakin bahagia.
Penonton yang memiliki sifat egois akan menyikapi film seperti itu dengan “hidup saya tidak seburuk tokoh-tokoh dalam film-film tersebut yang tidak bahagia.” Knobloch-Westerwick mengatakan kajian itu adalah yang pertama dalam pendekatan ilmiah untuk menjelaskan mengapa orang menikmati film tragedi fiksi padahal membuat mereka sedih.
“Para filsuf telah mempertimbangkan pertanyaan ini selama ribuan tahun, tapi belum ada pendekatan ilmiah,” katanya. Penelitian itu melibatkan 361 mahasiswa yang menonton ulasan singkat film Atonement (2007) yang melibatkan sepasang kekasih yang terpisah dan meninggal akibat peperangan. Sebelum, selagi dan setelah menonton film sebanyak tiga kali, para responden ditanya beberapa hal tentang ukuran kebahagiaan dalam kehidupan mereka.
Mereka juga ditanya tentang perasaan seperti kesedihan. Orang yang sangat sedih ketika menonton film itu cenderung menulis tokoh-tokoh nyata yang dekat dengan mereka. “Orang-orang menggunakan tragedi untuk mencerminkan hubungan penting dalam kehidupan mereka, untuk mensyukuri keberadaan mereka,” katanya. “Hal itu dapat menjelaskan mengapa film tragedi yang begitu populer, meskipun mengisahkan cerita sedih.”
Para peneliti juga menguji teori bahwa orang merasa lebih bahagia setelah melihat film tragedi karena mereka dapat membandingkan diri mereka dengan tokoh dalam film tersebut dan merasa baik bahwa kehidupan mereka tidak seburuk tokoh-tokoh yang ada dalam film tersebut. Tenyata, hasilnya tidak begitu. Orang-orang yang setelah menonton film tersebut lebih memikirkan diri mereka, bukan hubungan dekat mereka dengan orang lain, tidak menunjukan peningkatan kebahagiaan.
“Bukan tragedi dalam film yang meningkatkan kebahagiaan hidup, tapi karena penonton jadi berpikir lebih tentang diri mereka sendiri. Orang jadi menghargai hubungan yang mereka punya, ” kata Knobloch-Westerwick. “Emosi negatif, misalnya kesedihan, membuat anda berpikir lebih kritis tentang situasi anda. Jadi, melihat film tragis seperti kisah cinta segi tiga mungkin dapat membuat anda sedih, tapi itu akan menyebabkan anda untuk berpikir lebih tentang hubungan anda sendiri dan lebih menghargai.” Menurut Knobloch-Westerwick, penelitian itu juga menunjukkan bahwa hubungan adalah sumber utama kebahagiaan dalam hidup kita, sehingga tidak mengherankan bahwa berpikir tentang orang yang anda cintai akan membuat anda lebih bahagia. Dia menambahkan, “Tragedi mengingatkan hubungan yang erat, dan membuat kita bahagia.”
Hantu dan Hukum Kekekalan Energi Einstein
Tiap kali tayangan televisi yang menayangkan hantu, selalu menyebut sosok, atau apa pun yang terjadi entah itu suara, gerakan atau penampakan dengan energy. Kendati demikian kita sampai hari ini belum mendapatkan bukti yang nyata dari apa yang disebut energy dari tayangan dunia lain dan sejenisnya itu.
Tidak hanya tayangan di televisi tanah air, tetapi di luar negeri juga sama saja. Bahkan untuk meyakinkan audiens mereka mencatut nama besar fisikawan dunia Albert Einstein, mengaitkan teori tentang energi dengan hantu.
Misal saja di buku Ghosthunters (2007, New Page Books) karya peneliti hantu John Kachuba. Ia menulis, “Einstein membuktikan bahwa semua energi di alam semesta konstan, tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan. Lalu bagaimana perginya energy saat manusia mati? Energi tak dapat dimusnahkan, lalu kemudian berubah menjadi bentuk lain energy. Apa energy baru ini…bisakah kita sebut hantu?
Ada lagi pernyataan dari grup Tri County Paranormal, “Albert Einstein mengatakan energy tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Saat kita hidup, kita punya listrik dalam tubuh. Apa yang terjadi dengan listrik dalam tubuh yang menyebabkan jantung berdetak dan memungkinkan kita bernafas?
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya mudah dan tidak misterius. Setelah manusia mati, energy dalam tubuh pergi ke lingkungan melalui mikroorganisma. Saat meninggal energy yang tersimpan dalam tubuh dilepaskan dalam bentuk panas, dan ditransfer ke binatang yang memakan kita, dan tumbuhan yang mengabsorbsi kita. Jika dikremasi, energy kita dilepas dalam bentuk panas dan cahaya.
Saat kita makan tumbuhan dan binatang, kita mengonsumsi energy mereka dan mengonversinya untuk keperluan kita. Makanan dimetabolisasi saat dicerna dan reaksi kimia melepaskan energy yang dibutuhkan binatang untuk hidup, bereproduksi dsb. Jadi energy manusia tidak eksis dalam bentuk elektromagnetik, sosok yang bercahaya, tetapi dalam bentuk panas dan energy kimia.
Banyak pemburu hantu menyatakan bahwa mereka dapat mendeteksi medan elektris hantu, Memang benar saat proses metabolism manusia mebangkitkan medan listrik tetapi sangat lemah, tetapi begitu meninggal listrik itu langsung padam, sepertyi lampu yang tak tersambung ke daya listrik.
Energi manusia yang meninggal bertahun kemudian memang akan kembali lagi, namun dalam bentuk makanan, dan bukan dalam bentuk medan elektromagnetik yang dapat didteksi dari perangkat detektor EMF.
Bersihkan Gigi kalau Ingin Hamil
Wanita yang ingin memperbesar peluang untuk hamil sebaiknya membersihkan gigi secara teratur dengan benang pembersih, demikian dikatakan sekelompok dokter. Dampak dari kesehatan gigi yang buruk sama dengan obesitas sehingga kehamilan bisa tertunda selama dua bulan.
Berita terkait Para ahli di sebuah pertemuan mengenai kesuburan di Swedia mendengarkan hasil penelitian bahwa wanita yang memiliki penyakit gusi memerlukan waktu tujuh bulan untuk bisa hamil, dibandingkan dengan jangka waktu normal, yaitu lima bulan.
Mereka yakin penyebab utamanya adalah infeksi. Kalau tidak diperiksa, infeksi gusi ini bisa menimbulkan reaksi berantai yang merusak cara kerja normal tubuh. Pemicu penyakit Penyakit periodontal atau gusi sudah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan keguguran.
Wanita yang menderita penyakit gusi dilaporkan memerlukan waktu dua bulan lebih lama untuk hamil Bagi pria penyakit itu juga menyebabkan kualitas sperma yang buruk. Dalam penelitian terbaru di Australia yang melibatkan 3.500 wanita ini penyakit gusi meningkatkan tingkat tekanan darah yang merupakan pertanda infeksi.
Pemimpin tim peneliti Profesor Roger Hart dari Universitas Western Australia mengatakan, “Sampai saat ini belum ada penelitian yang diterbitkan yang menyelidiki apakah penyakit gusi bisa mempengaruhi peluang seorang wanita untuk hamil.” “Jadi ini merupakan laporan pertama yang menunjukkan bahwa penyakit gusi merupakan salah satu dari banyak faktor yang bisa diobati untukmeningkatkan peluang hamil,” kata Hart.
Dia mengatakan wanita yang berupaya hamil sekarang harus mengunjungi dokter gigi secara rutin selain juga berhenti merokok dan minum alkohol, menjaga berat badan yang sehat, dan minum tablet vitamin yang mengandung asam folat. Ahli kesuburan Inggris Dr Allan Pacey mengatakan, “Memang nasihat yang masuk akal, bahwa calon ibu harus memastikan dia berada dalam kondisi yang sehat kalau ingin memiliki bayi.” Sekitar 10 persen orang diperkirakan memiliki penyakit gusi yang cukup parah.
Inilah Unsur Kimia Penyebab Jatuh Cinta
Jatuh cinta berjuta rasanya. Namun tahukan kita bahwa proses jatuh cinta itu melalui proses yang rumit dan melibatkan banyak unsure kimia?Terdapat , tiga tahapan cinta ; masing-masing dengan karakteristik mereka sendiri dan
penjelasan ilmiah tersendiri. Pertama adalah nafsu . Nafsu seks kita didorong oleh hormon testosteron dan estrogen Setelah nafsu datang ketertarikan. Ini adalah tahapterkiwir-kiwir; waktu ketika kita kehilangan selera, tidak bisa tidur, dan tidak bisa berkonsentrasi. Ini adalah apa yang kita kenal sebagai jatuh cinta..
Ketika kita jatuh cinta, telapak tangan berkeringat, gagap dan menjadi terengah-engah, tidak dapat berpikir jernih dan rasanya seperti kita memiliki kupu-kupu di perut. Hal ini semua disebabkan oleh bahan kimia dari otak bahan kimia yang disebut monoamines. Mereka disebut dopamin, serotonin, dan norepinefrin.
Norepinefrin dan serotonin mengeksitasi kita , sementara dopamin membuat kita merasa senang . Ini bahan kimia yang dikendalikan oleh suatu zat yang juga ditemukan dalam cokelat dan stroberi , disebut PEA atau phenylethylamine dan PEA itu yang mengendalikan transisi dari nafsu menjadi cinta. Mirip dalam struktur amfetamin, PEA juga memberi kita kegembiraan yang kita butuhkan. Memang, beberapa orang menjadi benar-benar menjadi pecandu cinta, sehingga mereka terburu-buru dalam mencari pasangan yang kemudian gempang menemui kegagalan.
Tahap ketiga cinta adalah kebersamaan – tinggal bersama-sama. Kebersamaan mengambil alih dari tahap ketertarikan dan adalah ikatan yang membuat pasangan bersama-sama. Namun hal ini tidak dapat berlangsung selamanya. Jadi kebersamaan tergantung hormone oksitosin dan vasopresin..
Oksitosin tidak hanya meningkatkan ikatan antara kekasih , tapi juga merupakan salah satu bahan kimia yang bertanggung jawab untuk kontraksi selama persalinan , ekspresi ketika menyusui dan dilepaskan selama orgasme baik oleh pria maupun wanita. Ini sejalan dengan teori bahwa semakin sering berhubungan sesks, semakin besar ikatan di antara mereka.
Vasopresin adalah monogami kimia. Hanya sekitar tiga persen dari mamalia monogami; ikatan dengan satu pasangan seumur hidup. Sayangnya, manusia yang bukan salah satu hewan-hewan yang secara alami monogamy. Tikus padang rumput bisa menjadi contoh menjelaskan apa vasopressin.
Mengasingkan tikus jantan sebelum dan setelah perkawinan para ilmuwan menemukan bahwa perkawinan seumur hidup bisa jadi berkaitan dengan aksi vasopresin . Sebelum perkawinan tikus bersahabat baik dengan tikus jantan maupun betina. Dalam 24 jam setelah kawin , tikus lelaki yang menyambung kehidupan akan membela tikus betina dengan cemburu. Produksi vasopresin pasca-coital bertanggung jawab untuk perilakuasmara. Hewan-hewan kecil ini juga menikmati seks yang jauh lebih banyak disbanding yang benar-benar diperlukan untuk reproduksi dan dianggap bahwa produksi pasca-coital ditingkatkan dari vasopresin (dan oksitosin) bertanggung jawab untuk ikatannya kemitraan yang kuat. Ketika diberikan senyawa untuk menekan vasopresin, tikus padang rumput mereka kehilangan pengabdian kepada satu sama lain dan tikus jantan gagal melindungi tikus betina mereka dari ancaman tikus jantan lain.
Endorfin juga terlibat dalam lamanya cinta. Endorfin memiliki efek penghilang rasa sakit dan memberikan kesenangan seperti sepupu mereka, morfin, tanpa risiko overdosis. Lalu saat kita memilih pasangan apa yang berperan? Tunggu penjelasannya.
Cinta Pandangan Pertama=Kontak Mata 8,2 Detik
Kita tentu sering mendengar cinta pada pandangan pertama. Kini ilmuwan punya semacam rumus seperti apa yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.
Untuk itu ilmuwan mengumpulkan 115 orang pria muda dan kemudian dipertemukan dengan perempuan model usia muda yang menarik. Gerak mata para pria kemudian secara rahasia direkam saat mereka bertemu dengan para wanita cantik dan seksi itu.
Ternyata dari hasil rekaman itu, pria yang kontak mata dengan wanita lebih dari 8,2 detik, bisa jadi jatuh cinta pada padangan pertama dengan wanita yang ditemui. Ini disebabkan pria yang membuat kontak mata ini menilai wanita yang ada di hadapannya sangat menarik sehingga ia mempertimbangkan secara serius hubungan selanjutnya.
Sebaliknya, mereka yang kontak mata dengan para wanita cantik itu 4,5 detik atau kurang, kesempatan jatuh cinta pada pandangan pertama jauh dari harapan. Karena para pria menganggap wanita yang ditemui tidak cukup menarik.
Sedang pada wanita, tidak ada perbedaan dalam menilai pria dari kontak mata. Kontak mata lama bagi wanita, tidak menunjukkan ketertarikan pada pria, demikian pula sebaliknya.
Hemat Berkat Winglets, Lekukan di Ujung Sayap Pesawat
ANDA mungkin pernah melihat sayap pesawat terbang yang ujungnya ditekuk atau bengkok mengarah ke atas. Pertanyaannya apakah sekadar aksesoris dan ‘gaya-gayaan’ saja agar terlihat bagus atau supaya terlihat seperti penari yang tangannya gemulai melakukan gerakan menari bersiap menjelang terbang? Ataukah memang terdapat tujuan teknis yang terkait dengan keuntungan yang didapat dari bentuk sayap seperti itu?
Bentuk ujung sayap (wing tips) yang seolah bengkok itu mempunyai maksud untuk mengurangi pergolakan udara disekitar ujung sayap (wing tips vortex). Pergolakan udara itulah yang nantinya berfungsi menjadi gaya hambatan alamiah dari bentuk sayap itu.
Gaya hambatan ini sangat merugikan dan bahkan dalam kategori tertentu terkadang membahayakan. Gaya hambatan ini disebut induced drag.
Pada pesawat terbang dikenal dengan empat gaya aerodinamis.
Keempat gaya itu adalah gaya angkat (lift ), gaya berat (weight), daya dorong (thrust), serta gaya hambatan (drag). Keempat gaya itu muncul serentak bersama-sama pada saat pesawat terbang mulai mengudara. Drag muncul karena ada lift. Artinya, selama benda terbang itu memproduksi lift, maka sepanjang itu pula drag hadir. Drag sendiri terbagi menjadi dua macam, yakni induced dan parasite Drag.
Induced drag adalah gaya hambatan yang timbul secara alami yang disebabkan oleh bentuk sayap. Bentuk sayap yang spesifik memang sengaja didesain sedemikian rupa agar mendapatkan lift. Ironisnya, bentuk profil sayap itu ternyata sekaligus ‘melahirkan’ suatu gaya yang ‘tidak diinginkan’ yaitu drag.
Parasite drag adalah hambatan yang timbul tetapi justru tidak terkait langsung dengan keberadaan Lift. Parasite Drag terbagi menjadi dua macam, yaitu skin friction drag dan form drag. Skin friction drag yaitu suatu gaya hambatan yang muncul karena gesekan suatu objek yang melewati udara pada saat objek itu bergerak.
Misalnya: Sayap pesawat yang diselimuti lapisan es. Ini akan menjadikan permukaan sayap berubah menjadi kasar. Akibatnya muncul turbulensi-turbulensi kecil di atas permukaan sayap.
Form drag adalah drag yang terjadi karena bentuk benda itu sendiri yang langsung berhadapan dengan arus udara yang akhirnya menimbulkan turbulensi yang luar biasa besar. Bentuk benda yang dimaksud di si sini adalah material yang sama sekali tidak menggunakan prinsip-prinsip streamline.
Gaya Angkat Positif
Mari kita lihat induced drag. Pertama-tama, kita harus memahami tentang profil sayap yang didesain sedemikian rupa, agar mampu menghasilkan gaya angkat positif ke atas yang disebut lift.
Untuk menghasilkan gaya itu, tekanan statis dari bawah permukaan sayap harus lebih besar dari tekanan statis yang timbul dari atas sayap. Aliran udara dari depan menuju belakang sebagian melewati ujung sayap dari tekanan statis tinggi di bawah permukaan sayap ke tekanan statis rendah,yang berada di atas permukaan sayap.
Kedua tekanan yang bertemu ini menjadi suatu gerakan pergolakan udara yang bermasalah yang ‘tidak dikehendaki’. Pergolakan ini adalah turbulensi yang arahnya berputar dan terpuntir di seputar ujung sayap. Semakin besar luas sayap, maka semakin besar pula turbulensi yang tercipta. Sekadar contoh, turbulensi ujung sayap pesawat terbang Hercules C-130 mampu ‘membanting’ pesawat kecil sekelas Cessna 152 yang berada di belakangnya saat hendak melakukan take off. Hal tersebut dikarenakan turbulensi ini semakin mengarah ke belakang semakin membesar dan menguat. Di dunia penerbangan turbulensi ini dikenal dengan nama Wake Turbulence. Untuk mengatasi pergolakan udara yang bermasalah dan ‘tidak dikehendaki’ tersebut di atas para insinyur aerodinamika menciptakan suatu bentuk-bentuk tambahan ujung sayap, untuk ‘memecah’ turbulensi tadi agar setidaknya dapat mengurangi skala turbulensi yang besar menjadi skala yang kecil-kecil dan terpecah pecah.
Salah satu bentuk modifikasi ujung sayap yang paling banyak dipakai adalah Winglet.
Berdasarkan data teknis dari manufaktur pesawat terbang, Winglet ini juga memberikan keuntungan secara ekonomis bagi pesawat terbang yang menggunakan bentuk ini, yakni mengurangi konsumsi bahan bakar (lebih irit) hingga mencapai 7 persen.
Hemat, Ramah Lingkungan
Menurut Aviation Partners Boeing (APB) winglets banyak digunakan di berbagai maskapai penerbangan di dunia Maskapai Southwest Airlines dan Ryanair mengambil keuntungan dari pemakaian winglets ini. Boeing 737-700 milik Soutwest, dengan memakai winglets, menghemat 100.000 galon tiap tahun. Winglets dipakai pada Boeing 737-700s, 737-800s dan 737-900ER
Selain menghemat bahan bakar, pesawat yang memakai winglet juga lebih ramah lingkungan. Emisi pesawat pemakai winglets dapat berkurang enam persen untuk CO2 dan delapan persen untuk NOx, yang merupakan polutan di atmosfer.
Mereduksi drag artinya pesawat dapat terbang lebih jauh dan memuat lebih banyak kargo. Saat take-off juga lebih ringan karena berkurangnya drag, sebuah perbaikan signifikan untuk pesawat yang take-off dari tempat yang tinggi, juga mereduksi kebisingan 6,5 persen.
Pada tahun 2010 APB mengumumkan bahwa teknologi winglets yang dipakai di seluruh dunia bisa menghemat 4 miliar dolar AS (Rp 36 T), ekuivalen dengan reduksi CO2 sebesar 21,5 juta ton. Diprediksi, tahun 2014 pemakaian winglets akan menghemat 5 miliar gallon bahan bakar.
Untuk Ban, Pilih Nitrogen atau Udara Biasa?
Aku membaca artikel yang cukup menarik di Popular Mechanics yang memperdebatkan apakah penggunaan nitrogen untuk ban lebih baik dibanding udara biasa? Ini menggelitik karena sudah banyak penjual jasa yang memberikan pengisian nitrogen untuk ban dengan harga lumayan (seingatku Rp 7.500 untuk motor)
Kita ketahui bahwa komposisi udara sebenarnya sudah cukup mengandung banyak nitrogen karena perbandingannya nitrogen 79 persen, dan oksigen 21 persen.
Menurut Poular Mechanics pengisian nitrogen di AS, sebesar 30 dolar, lumayan mahal.
Nah, majalah itu menerangkan bahwa pengisian nitrogen lebih baik dibanding udara. Ada beberapa alasan yang dipakai untuk memenangkan nitrogen. Disebut bahwa nitrogen akan membuat kestabilan berkendara karena tekanannya tidak gampang berubah sesuai perubahan temperatur, sehingga tidak perlu sering memompa ban untuk menambah tekanan.
Alasan lainnya, ialah nitrogen tidak mengandung air beda dengan udara yang mengandung kelembaban alias air. Kehadiran air akan menyebabkan korosi yang akan merusak ban.
Namun hal ini banyak ditentang, termasuk aku tidak setuju. Memang benar bahwa ukuran molekul nitrogen lebih besar, karena pada udara ada gaya intermolekular anatara nitrogen dan oksigen, tetapi lantas tidaki menyebabkan udara bisa begitu mudah lolos dari ban, karena adanya tekanan.
Kandungan air dengan adanya tekanan juga akan hilang, sehingga air tidak ada lagi ketika masuk ban saat dipompa.
Lebih penting lagi, keduanya mengikuti hukum gas ideal yakni rumus PV=nRT, artinya kalau ada perubahan suhu, tekanan akan kurang hanya sedikit saja, berapa sih perbedaan temperatur saat ban mengalas aspal?
Kesimpulannya, kalau punya uang silakan isi ban Anda dengan nitrogen, kalau yang rasional pakai saja udara biasa, toh kadar nitrogennya sudah banyak. Ingat saja rumus PV=nRT pelajaran SMA!
BH Berasal dari Kata Belanda
Di Semarang digelar pameran tentang pengaruh Bahasa Belanda dalam Bahasa Indonesia. Maka kata-kata seperti asbak, spanduk, mesin, knalpot dan atret ketahuan berasal dari Bahasa Belanda.
Tiga puluh tahun silam ketika untuk pertama kalinya mendarat di Indonesia dari Belanda, Arjan Onderdenwijngaard ingin merokok. Untuk itu dia bertanya di mana bisa memperoleh asbak. Tidak tahu apa istilah Indonesianya, dengan bahasa tubuh dia berisyarat perlu asbak. Segera orang yang ditanyanya paham dan berkata, “O bapak perlu asbak?”
Betapa Arjan kaget sekali karena asbak adalah kata Belanda. Semula dia pikir pasti orang ini bisa bahasa Belanda. Tapi ternyata asbak memang sudah masuk kosa kata bahasa Indonesia.
Sejak saat itu Arjan Onderdenwijngaard berminat mencari pelbagai kata bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Belanda. Sebagai seniman ia punya cara sendiri, yang lain dari seorang ahli bahasa misalnya.
Arjan memotret pelbagai plakat, spanduk, iklan dan segala macam benda bertulisan yang terpampang di jalanan. Kemudian dia membuat kartu yang ditulisi kata-kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Belanda. Dia juga mewarnai koran, karena memuat kata-kata yang berasal dari kata bahasa Belanda.
Pelbagai kegiatan itu akhirnya dipamerkan sebagai sharing-a-history di Unika Soegijapranata Semarang. “Artinya berbagi sejarah tapi justru juga berbagi cerita,” tegas Arjan Onderdenwijngaard.
Pameran ini menonjolkan lima karya perupa Onderdenwijngaard dan, seperti dituturkannya sendiri, kelima karya itu bisa dipisah menjadi dua kelompok, yang mati dan yang hidup. Yang mati adalah katalog dalam bentuk kartu di dalam kotak.
Di situ tersusun kartu-kartu yang memuat 8.000 kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Belanda.
Sedangkan yang hidup adalah rangkaian 26 foto yang berisi abjad A sampai Z. A untuk arsitektur, dunia arsitektur Indonesia banyak dipengaruhi arsitektur Belanda. Bisa dilihat gedung-gedung peninggalan Belanda, tetapi juga arsitektur moderen. B untuk bekel, permainan anak perempuan, itu berarti permainan anak-anak juga kena pengaruh Belanda. W untuk wortel, Y dari Yuridis, maklum hukum Indonesia berdasarkan hukum Belanda.
Nah, kalo kita melihat Wikipedia.org, nyatanya memang banyak kata serapan berasal dari bahasa Belanda. Bahkan singkatan yang popular masih sering dipakai seperti
W.C. watercloset
B.H. bustehouder
O.K. operatiekamer/kamar operasi
V.K. verloskamer = kamar bersalin
N.V. naamloze vennootschap
C.V. commanditaire vennootschap
Kata kata yang tidak diserap namun masih dipakai
Sejumlah kata-kata dari bahasa Belanda tidak mengalami penyerapan namun masih tetap “hidup” dan dipakai dalam percakapan sehari-hari.Kata-kata ini pada umumnya masih dalam bentuk ‘asli’ nya, sehingga tidak digunakan dalam bentuk tulisan, tetapi sering digunakan dalam bentuk lisan. Kata-kata yang tercatat antara lain:
aanval serangan (jantung)
aanvraag permintaan,permohonan
afspraak perjanjian (Inggris: appointment)
bal bola
bediende pembantu
beslag disita
bloeding perdarahan
brandweer pemadam kebakaran
broer saudara laki-laki (diucapkan: brur)
beroerte stroke
dag ungkapan salam
doelmatig sesuai
dof buram
dus jadi
fatsoen sopan santun
haas daging tulang belikat
ik(ke) saya
injectie spuit alat suntik
inrijden percobaan mengemudi
kijker teropong
kleur warna
klopt cocok
koppig keras kepala
langzaam lancar
letterlijk harafiah
lever hati
meelopen magang
meid pembantu (Inggris: maid)
mes pisau
mollig montok
nachtkast lemari kecil disamping tempat tidur
nier ginjal
pis kencing (sering diucapkan pipis)
pols nadi
royaal boros
saai membosankan
samenleven hidup bersama
schaak catur
sein tanda,sinyal
slordig tidak rapi
spanning tegangan
speling jarak
standaard alat penyangga sepeda,sepeda motor,alat pemotret dll
standplaats tempat mangkal (bis,taksi dll)
steiger penyangga, anjang-anjang
streng galak, keras
toch bagaimanapun juga
verboden dilarang
verdomme terkutuk
vlek bercak
vol penuh (diucapkan: pol)
voorrijder kendaraan kawal
waaier kipas kaca mobil penghapus air hujan
waterpas alat tukang batu/kayu penentu posisi horizontal
zandzak karung pasir
zakkelijk lugas
zoen ciuman
zonder tanpa
zwak lemah
zwempak pakaian renang
Vodka Pertajam Pemikiran Kreatif
Kini ilmuwan punya bukti bahwa minum minuman beralkohol membuat sosialisasi menjadi lebih menyenangkan. Studi menunjukkan bahwa minuman beralkohol mempertajam pemikiran kreatif.
Peneliti mengambil sampel 40 orang, semua pria, dan dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok peminum dan bukan peminum. Dua puluh orang peminum saat menonton film sambil ngemil diberi minuman hingga kadar alcohol dalam darah mencapai 0.075 persen, sedang kelompok lain tidak diberi minuman beralkohol.
Setelah menonton film, kelompok peminum mengerjakan tes yang memerlukan kemampuan khusus untuk memecahkannya, seperti satu kata dihubungkan dengan tiga kata yang lain. Contoh, kata pit untuk peach, arm, dan tar. Rata-rata kelompok peminum memerlukan waktu 11,5 detik untuk menyelesaikan tes, disbanding 15,2 detik untuk nonpeminum.
Peneliti dari University of Illinois di Chicago mempublikasikan penelitian ini ke jurnal Consciousness & Cognition, dan publikasi ini dianggap penting. Tidak hanya mereka lebih baik dalam menyelesaikan tes verbal, tetapi mereka bisa menemukan solusi lebih mendalam.